Makna Dalam Frasa
suatu tanda dimana aku mulai berbayang //
Menunggu mati
Atau membawanya pergi Senja kemarin adalah merahnya hari ini Sejuknya tadi pagi adalah derita yang kupahami Memberi sedikit Bukan karena sulit Tapi mata yang sempit Kadang membuat sakit
0 Comments
Semenjak sore lalu aku tak berkata-kata
Ketika kamu menerjang durja Setiap bukaan tirai jendela pagiku Tak tampak juga kedipan matamu Apa semakin ragu, semakin pula mengancam Membuka lautan serasa menelan pelukan Sedari kemarin malam
Sedari 4 matahari yang tenggelam Apimu tak kunjung juga padam Sederet panahmu juga masih menerpa tajam Hanya saja aku kemarin yang terkekang ego Yang kemarin malam aku temui Hanya ingin mengutarakan maaf Dari setiap rasa yang pernah terluka perih Obat-obat ini telah aku bawa jauh dari relung Ku-harap kubisa peluk luka terdalammu Janji Tidak ada lagi sayatan yang begitu merintih Hanya akan ada senyuman dalam dekapan Dibawah matahari ke-5, tertawa, menua bersama.. Sesederhana berfikir tentang rindu
Sedikit rasa dengan candu kehangatan Dekat dengan dirinya adalah segala impian ini Bertemu dengan hatinya adalah masadepan perasaan Sesempurna mimpi kemarin malam Kuharap bukan sekedar bunga tidur yang bersemi Dari semua mimpi, inilah perasaan yang paling dekat Dengan cerita semalam dan realita yang hampir sama Aku jatuh cinta, Dengan hidupmu, dengan ceritamu, dengan lini masamu, dengan setiap jeda, dengan mimpimu, Dan kepada setiap kepercayaan dalam hidupmu. I like her 'cause she's smart, headstrong and independent,
She puts me in my place, but I don't know where I stand, And if only I could find the words, or muster up the nerve to tell her I'll never forget her And she'll always have a part of me. - Neck Deep Semenjana dalam bangun tidurku
Seperti sebuah puisi pada kertas Tintanya pun tertumpah dari gelas kaca Menutupi setiap makna goresan pena Pada hari ini, aku tidak bisa menerkah Tembusan warna hitam dikertas Apa ku tunggu hingga kering, walau juga nampak kelam Sama saja jika hanya butuh ramalan yang tiada
Hanya butuh keajaiban semesta Hanya rindu lagu yang sendu Hanya juga akan membunuhmu Hanya juga merasukimu lewat waktu Hanya layak menyeka tangis Hanya khayal pula yang diburu realitas Sebenarnya tak terlalu suka malam seusai hujan
Angin yang berlalu juga tak pasti Kadang lembut, tak kala juga merontah kasar Di pertigaan ini aku selalu datang Dengan sesederhana fikiranku Sudah tiga tahun malam yang kuhabiskan Berdiri disini membawa sunyi Aku suka setengah dari bulan itu Selalu suka Karena ia selalu datang sendiri Tanpa titik bintang yang cemerlang Lebih banyak hati yang menepi Lebih banyak cerita yang terhenti Sedikit sari yang melarut Sedikit warna yang menyatu Cerita ini mungkin terlalu panjang untuk ditangisi Apa harus ku berlari ? Membawa sedih yang hina itu Bahkan dikala aku menari dalam mimpi Aku juga tak tahu kapan aku berhenti berlari
Berhenti berfikir Tentang cinta, tentang rupa, tentang cerita yang selalu tertatih Setapak langkah saja bukanlah jarak yang berarti sepertinya Aku mengaggumi bahasa kalbu Tapi juga sebait pun aku tak pernah mengerti tentang mata yang kaku |
Selamat mengudara kawan ! oleh Vegan VanjayaPutar ini ketika membaca sajak disamping.
CategoriesArchives
February 2018
|